Penutupan Kegiatan Penilaian Paparan TOP 6 Nawakarsa Award

Sekretariat Dinas PMD

2023-03-01

Pada hari Selasa, 28 Februari 2023, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Gresik melanjutkan pelaksanaan penutupan kegiatan Penilaian Paparan TOP 6 Nawakarsa Award Lomba Desa/Kelurahan dan Pelaksana Terbaik 10 Program PKK Kabupaten Gresik yang kembali berlokasi di Ruang Putri Cempo Lantai I Kantor Bupati Gresik.

Pada hari kedua kegiatan ini diikuti oleh Peserta yang berasal dari Desa Lasem dari Kecamatan Sidayu, Desa Wotansari dari Kecamatan Balongpanggang, dan Desa Sidogedungbatu dari Kecamatan Sangkapura.

Untuk Desa Sidogedungbatu dari Kecamatan Sangkapura memberikan paparan via daring.

Paparan pertama yang disampaikan oleh Desa Lasem dari Kecamatan Sidayu yakni:

Desa Lasem mengembangkan inovasi pelayanan prima dengan mengedepankan keramahan, customer service 24 jam, pamong keliling kampung, dan mobil siaga. Pemerintah Desa juga melaksanakan sosialisasi dan edukasi ke masyarakat melalui radio dan tv Desa. LPMD mendorong anak muda untuk menginisiasi perpustakaan digital maupun konvensional, mengumpulkan technoprenuer dan mengembangkan Non Fungible Token (NFT).

Dengan total pendapatan 1,44 M (2022), kontribusi Pendapatan asli Desa hanya mencapai 1,9% namun Desa terus berbenah dengan mengembangkan Bumdes yang bergerak di wisata desa (religi, situs budaya, dan water park) serta pengembangan produk kuliner lokal.

Deesa Lasem juga telah mengembangkan bank sampah untuk memilah sampah mengurangi tumpukan open dumping dan menambah sumber pendapatan masyarakat. Selain itu,  Desa Lasem juga menjadi kampoeng KB dan pelopor Kampung Pancasila.

Dalam pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga, TP PKK Lasem telah mengembangkan berbagai inovasi diantaranya pembinaan sadar hukum, greenhouse, bank sampah, olahan ikan gabus, cegah menikah usia dini (cemud), bina keluarga balita sehat dan cerdas, dan pencegahan stunting dengan pangan lokal.

Pengelolaan Dana PKK mencapai 49-61 juta rupiah namun belum memiliki kemitraan dengan stakeholder yang lebih luas serta terdapat beberapa program PKK yang belum optimal dilaksanakan diantaranya P4K untuk penurunan AKI-AKB.

Paparan kedua yang disampaikan oleh Desa Wotansari dari Kecamatan Balongpanggang yakni:

Wotansari memiliki produk indigineous pisang cavendish yang telah dipasarkan hingga mencapai retail pasar modern. Selain itu produk unggulan yang dihasilkan meliputi sayur dan beras organik, mesin penggilingan kopi, pengupas kelapa dan sangrai kopi. Wotansari juga melestarikan kesenian dan budaya diantaranya wayang kulit, kuda lumping, sanggar tari dan banjari.

Kemandirian keuangan Desa Wotansari masih sangat rendah dengan kontribusi PADes 1,29% (namun tidak tercatat di siskeudes) dari total pendapatan Desa mencapai 4,3 Milyar yang didominasi bantuan keuamgan khusus mencapai 3 Milyar. Akan tetapi, Desa Wotansari terus berbenah dengan mengembangkan Bumdes yang mengelola wisata desa Waduk Citani (meskipun belum menyumbang PADes). 

Dalam tata kelola pemerintahan, Wotansari telah memanfaatkan SID dan poedak serta penyertifikatan tanah mencapai >90%.Wotansari juga mengembangkan sistem peringatan dini siaga bencana berbasis kearifan lokal kentongan.

Dalam pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga, TP PKK Wotansari telah bergerak mengimplementasikan sebagian program unggulan PKK seperti jaketku dan aku hatiku PKK namun belum ada branding program inovasi.

Paparan ketiga yang disampaikan oleh Desa Sidogedungbatu dari Kecamatan Sangkapura yakni:

Desa Sidogedungbatu, memiliki tata kelola pemerintahan denfan pemanfaatan teknologi informasi yang lebih maju melalui simpeldesa (sistem informasi yang dilahirkan oleh komunitas dan saat ini digunakan di 557 desa di Indonesia) meliputi pelayanan digital desa, digital payment, dan informasi pengaduan online. Desa. 

Sidogedungbatu memiliki bumdes yang bergerak di bidang simpan pinjam, pelayanan air, dan persewaan telah membukukan pendapatan 13,6 juta dengan catatan transaksi 607,3 juta selama 2021-2023. Akan tetapi, bumdes belum mampu memberi kontribusi kepada Pendapatan Desa selaras dengan pendapatan Asli Desa Sidogedungbatu yang belum ada.

Sidogedungbatu memiliki potensi wisata alam kelas dunia dengan adanya Gili Noko namun perlu pengelolaan yang lebih optimal baik melalui bumdes maupun kemitraan dengan stakeholder pembangunan lain. Sidogedungbatu memiliki pantai umbul yang juga menjadi destinasi favorit meskipun masih dimiliki peorangan. Selaih itu, Sidogedungbatu merupakan penghasil lobster terbesar di Bawean.

Dalam pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga, TP PKK Sidogedungbatu telah bergerak mengimplementasikan program-program unggulan PKK dengan inovasi pondok pemberian makan balita stunting (ponbrisma balisting) dan menguatkan keberlanjutan program JAKETKU meneruskan ke jenjang berikutnya dengah bantuan beasiswa dari desa.

Sumber : Bidang Bina Pemerintahan Desa