Pembukaan Kegiatan Penilaian Paparan TOP 6 Nawakarsa Award

Sekretariat Dinas PMD

2023-03-01

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Gresik melaksanakan kegiatan Penilaian Paparan TOP 6 Nawakarsa Award Lomba Desa/Kelurahan dan Pelaksana Terbaik 10 Program PKK Kabupaten Gresik pada hari Senin-Selasa, 27-28 Februari 2023 yang berlokasi di Ruang Putri Cempo Lantai I Kantor Bupati Gresik.

Pada hari pertama kegiatan ini diikuti oleh Peserta yang berasal dari Desa Ketanen dari Kecamatan Panceng, Desa Ketapanglor dari Kecamatan Ujungpangkah, dan Desa Krikilan dari Kecamatan Driyorejo.

Paparan pertama yang disampaikan oleh Desa Ketanen dari Kecamatan Panceng yakni:

Ketanen, Panceng dikenal dengan indigineous handycraft yang berasal dari pemanfaatan limbah bonggol jagung.  Kontribusi PADes terhadap pendapatan Desa hanya 2,7% (kemandiran rendah) namuh pemerintah Desa telah mengembangkan BUMDes (Perdes 07/2017) dengan jenis usaha meliputi pujasera, pasar desa, ruko, hippam, dan sedang mengembangkan wisata desa (wisata Gunung Pundut dan sentra kuliner). Selain itu, partisipasi masyarakat Ketanen cukup aktif dengan dukungan karangtaruna yang menginisiasi angkringan literasi dan klinik UMKM.

Selama dua tahun terakhir, Ketanen mampu mewujudkan zero AKB. 

Dalam pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga, TP PKK Ketanen telah menggerakkan berbagai inovasi diantaranya Lansia Ketanen Dukung ASI (Laktasi),  jimpitan cegah stunting, kampung tematik. Akan tetapi, kemitraan PKK dan stakeholder pembangunan lainnya masih perlu ditingkatkan. Kebutuhan orkestrasi pemutakhiran data pembangunan berbasis masyarakat untuk menunjang program program prioritas perlu dioptimalkan.

Paparan kedua yang disampaikan oleh Desa Ketapanglor dari Kecamatan Ujungpangkah yakni:

Potensi unggulan Ketapang Lor mencakup pertanian dengan komoditas utama yaitu cabe, tomat, dan sayur mayur. Selanjutnya, Ketapang Lor memiliki peternakan khususnya kambing impor dari Australia yang telah berkembang mencapai 600 ekor meskipun saat ini dimiliki oleh perseorangan dengan sistem investasi dari masyarakat lokal (crowd funded).

Pelayanan desa telah memanfaatkan sistem informasi untuk mempercepat pelayanan kepada masyarakat meskipun updating data dalam website desa perlu dioptimalkan didukung pengelolaan vital lainnya seperti pengelolaan aset desa. Keterbukaan dan kolaborasi Pemerintah Desa dan BPD telah bersinergi dalam mendukung program pembangunan Desa hingga penentuan penerima manfaat perlindungan sosial.

Ditinjau dari kemandirian keuangan, kontribusi PADesa masih sangat rendah namun telah mengembangkan BUMDes meskipun baru simpan pinjam.

Dalam pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga, TP PKK Ketapang Lor telah bekerjasama dengan dunia usaha untuk mendukung pendanaan kegiatan dari PKK. PKK Ketapang lor telah menggerakkan inovasi di seluruh pokja diantaranya Komjaliter (komunitas remaja religius dan berkarakter), cegah pernikahan anak (cepaak), ketapang lor wajib bersekolah dan berijazah (kelor basah), budidaya lele atasi stunting (bule akting), dan pawon kelunting. Berbagai inovasi ini merupakan gagasan masyarakat yang diperoleh dari perlombaan namun perlu diintegrasikan elemen elemen inovasi yang dapat direplikasi serta kebutuhan untuk penyelerasan dengan program-program unggulan PKK.

Paparan ketiga yang disampaikan oleh Desa Krikilan dari Kecamatan Driyorejo yakni:

Potensi Krikilan sebagai salah satu wilayah industri memiliki konektivitas darat yang saling terhubung dengan kontur alam yang dilalui Kali Mas dan Kali Avour. Potensi ini juga melahirkan ancaman hidrometrologi banjir dan limbah perusahaan. Selain itu,  pemerintah Desa Krikilan selalu berupaya mendorong agar perusahaan memprioritaskan tenaga kerja lokal. Adapun antisipasi lahan pertanian yang semakin menyempit, Krikilan menginisiasi pertanian hidroponik didukung kemitraan CSR perusahaan sekitar.

Dalam tata kelola administrasi, pengelolaan website desa serta pengelolaan sistem informasi back office seperti siskeudes masih perlu penguatan.

Kemandirian keuangan Desa ditinjau dari kontribusi PADes masih rendah (2,8%) namun pengembangan kemandirian ekonomi Desa berbenah dengan kerjasama Bumdes dan perusahaan sekitar untuk mengolah limbah perusahaan.

Dalam pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga, TP PKK Krikilan mengembangkan berbagai inovasi diantaranya temu tinanjang, wisma mamah, jimpitan untuk santunan anak yatim didukung CSR, modal usaha UP2K untuk usaha mikro (PKL dan kelontong), pembelajaran paud holistik, kampung hidroponik dan kampung budidaya lele yang diarahkan untuk ketahanan pangan serta penanganan stunting (PMT), pendampingan bumil resti (wangi keringat buris). Akan tetapi, inovasi masih lemah kebaruan dengan kebermanfaatan yang perlu ditingkatkan.

Sumber : Bidang Bina Pemerintahan Desa